Sabtu, 13 Juni 2015

WACANA BI_SYARAT WACANA



SYARAT-SYARAT WACANA
Oleh : Minhatus Sa’aadah

Kridalaksana (1993: 231) mengemukakan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Pembahasan berikutnya adalah mengenai persyaratan terbentuknya wacana. Setelah mengetahui pengertian-pengerti awacana dari para ahli, maka persayaratan wacana juga akan diketahui. Misalnya saja dari Tarigan (2009: 19) yang menyebutkan wacana ialah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan dan tertulis. Dari pengertian ini sudah diketahui bahwa wacana memiliki syarat dari ungkapan “dengan koherensi dan kohesi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata,” dapat ditemukan syarat, yakni koherensi dan kohesi.
Akan tetapi itu saja tidak cukup untuk memenuhi syarat dari terbentuknya wacana. Oka dan Suparno (1994: 260-270) menyebutkan jika wacana akan terbentuk bila memenuhi tiga syarat pokok, yakni topik, tuturan pengungkap topik, serta kohesi dan koherensi. Sedangkan menurut Widowson (1978:22) wacana mempunyai dua hal penting, yaitu proposisi (sejajar dengan topik) dan tindak tutur (tuturan pengungkap topik). Berikut ini penjabaran beberapa hal yang menjadi prasyaratan wacana.

Ø  Topik
Sebuah wacana mengungkapkan satu bahasan atau gagasan. Gagasan tersebut akan diurai, membentuk serangkaian penjelasan tetapi tetap merujuk pada satu topik. Sehingga topik yang diangkat atau yang dimaksud memberikan suatu tujuan.
Ø  Kohesi dan Koherensi
Sebuah wacana biasanya ditata secara serasi dan ada kepaduan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam wacana (kohesi), sehingga tercipta pengertian yang baik (koherensi).
Ø  Proporsional
Prosorsional yang dimaksud ialah keseimbangan dalam makna yang ingin dijabarkan dalam wacana, atau makna yang terdapat dalam wacana, ialah seimbang.
Ø  Tuturan
Tuturan yang dimaksud adalah pengungkapan suatu topik yang ada dalam wacana. Baik tutur tulis atau tutur lisan. tuturan kaitannya menjelaskan suatu topik yang terdapat dalam wacana dengan tetap adanya kohesi dan koherensi yang proporsional di dalamnya.

Setelah diketahui beberapa persyaratan wacana, berikut ini terdapat beberapa contoh wacana.

1. Wacana berbentuk tulisan
Wacana argumentasi
Wacana argumentasi adalah wacana yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar bisa menerima pendapat, ide, ataupun pernyataan yang dikemukakan oleh penulisnya.
Berikut sedikit contoh kutipan wacana argumentasi
Menyetop bola menggunakan  dada dan kaki dapat ia lakukan dengan sempurna. Tembakan kaki kanan serta kaki kirinya tepat dan keras. Sundulan yang dihasilkan dari kepalanya sering memperdaya kiper lawan. Bola seolah-olah menurut kehendak dirinya. Larinya sangat cepat bagaikan kijang. Menjadikan lawan sukar mengambil bola diantara kakinya. Operan bolanya akurat dan terarah. Amin benar-benar pemain bola profesional.


Tujuan yang ingin di capai melalui argumentasi tersebut, antara lain :
•Melontarkan pandangan / pendirian
• Mendorong atau mencegah
•Mengubah tingkah laku pembaca
•Menarik simpati

Hal-hal yang memenuhi persyaratan wacana:
 a. Terdapat tujuan yang mengarah ke topik
 b. Kohesi dan koherensi padu membetuk proporsional ketika dibaca
 c. Terdapat tuturan yang merujuk pada satu objek, yaitu “Amin benar-benar pemain bola profesional”


2.Wacana berbentuk lambang atau simbol
   Simbol P


 




“Jika kita melewati suatu jalan raya, entah itu tujuannya untuk ke sekolah, kantor, pasar, atau tempat lainnya, tentu kita sering melihat adanya rambu-rambu lalu lintas di kedua sisi jalan tersebut. Menurut Wikipedia, rambu lalu lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Agar rambu dapat terlihat baik siang ataupun malam atau pada waktu hujan maka bahan harus terbuat dari material yang reflektif (memantulkan cahaya).”
Persyaratan yang masuk dalam wacana:
1.Simbol menunjukkan topik
2.Kohesi dan koherensi dalam penuturan sehingga membentuk penjelasan yang proporsional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar