RESUME MATERI
MATA KULIAH MENULIS BAHASA
Oleh Minhatus Sa’aadah
1. Hakikat menulis
Ø Pengertian
dan unsur-unsur menulis
Ø Asas-asas
menulis yang baik
2. Fungsi dan tujuan menulis
Ø Manfaat
dan nilai menulis
3. Langkah-langkah menulis
Ø Proses
Menulis
4. Penggolongan tulisan
Ø Berdasarkan
bentuk
Ø Berdasarkan
ragam
Ø Berdasarkan
jenis
Ø Berdasarkan
rumpun
Ø Berdasarkan
macam
5. Bentuk-bentuk tulisan
Ø Paragraf
naratif
Ø Paragraf
deskriptif
Ø Paragraf
argumentatif
Ø Paragraf
persuasif
Ø Paragraf
eksposisi
6. Kohesi dan koherensi paragraf
Ø Pengembangan
paragraf
7. Menulis Resensi
Ø Ikhwal
teknik ejaan
Ø Catatan
kaki, catatan perut, kutipan, dan daftar pustaka
8. Komunikasi menulis (berbagai jenis
surat)
9. Menulis proposal
10. Ikhwal karya ilmiah akademik
1.
Hakikat
Menulis
Menulis
adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan
dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami.
Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang
bisa dipahami oleh orang lain (Nurudin, 2007:4).
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
mengungkapkan pikiran atau gagasan dan untuk menyampaikan pesan (komunikasi)
melalui bahasa tulis sebagai alat atau medianya, sehingga mudah untuk dipahami
oleh pembaca. Komunikasi tulis mempunyai empat unsur yang saling berkaitan,
yaitu:
-
penulis sebagai
penyampai pesan;
-
pesan atau isi
tulisan;
-
saluran atau
media berupa tulisan;
-
pembaca sebagai
penerima pesan.
a. Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan
dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi
sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita
tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk
menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh
pembaca.
Menulis sebagai kegiatan berbahasa tulis
meliputi empat unsur, yakni sebagai berikut.
1. Gagasan
Gagasan adalah ide, opini, pengalaman atau pengetahuan yang
diungkapkan oleh penulis. Ekspresi
Ekspresi adalah pengungkapan gagasan yang dilakukan sehingga
dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
2. Tatanan
Tatanan adalah aturan atau tata tertib pengembangan dan
penyusunan gagasan yang biasa dipedomani penulis.
3. Sarana
Sarana adalah alat untuk
menyampaikan gagasan, yaitu bahasa tulis yang terutama menyangkut kosakata,
tata bahasa, cara menggunakan bahasa yang efisien dan efektif, dan ejaan.
b.
Asas-asas Menulis
kegiatan menulis memerlukan asas-asas menulis yang
dijelaskan berikut ini.
-
Kejelasan (clarity)
Mengutip
pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan kata
umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal
(bukan panjang lebar), pendek, menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing).
-
Keringkasan (consiseness)
Asas
keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak menghamburkan kata secara
semena-mena, tidak mengulang, tak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.
-
Ketepatan (correctness)
Asas
ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan
pembaca.
-
Kesatupaduan (unity)
Kesatupaduan
gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam menguraikan
gagasan/pikiran.
-
Pertautan (coherence)
Antar-bagian
tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia atau kalimat).
-
Penegasan (emphasis).
Adanya
penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antar-bagian dalam tulisan.
2.
Fungsi
dan Tujuan Menulis
Pada pinsipnya fungsi utama dari
sebuah tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Tulisan
dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tujuan
penulisan yang dikemukakan oleh Hugo Harting ditulis oleh Tarigan (2008: 25-26)
sebagai berikut.
-
Assignment
purpose ( tujuan penugasan)
Penulis
menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
-
Altruistic
purpose (tujuan altruistik).
Penulis
bertujuan untuk menyenangkan para pembaca.
-
Persuasive
purpose ( tujuan persuasif).
Bertujuan
meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
-
Informational
purpose ( tujuan informasional, tujuan penerapan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau
keterangan penerangan kepada pembaca.
-
Self-ekspressive
purpose (tujuan penyataan diri)
Bertujuan
memperkenalkan diri sang pengarang kepada para pembaca.
-
Creative
purpose (tujuan kreatif)
Tulisan
ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
-
Problem-solving
purpose (tujuan pemecahan masalah)
Penulis
ini ingin memecahkan masalah yang dihadapi.
a.
Manfaat
dan Nilai Menulis
Manfaat menulis menurut Horiston dalam Darmadi (1996: 3-4) adalah sebagai
berikut.
-
Menulis dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di
alam bawah sadar pemikiran kita.
-
Menulis dapat memunculkan ide baru.
-
Menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan
menjernihkan bebagai konsep atau ide yang kita miliki.
-
Menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada
diri seseorang.
-
Menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih
memecahkan beberapa masalah sekaligus.
-
Menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memungkinkan
kita untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi.
b.
Nilai dalam Menulis
Tujuh jenis nilai dalam menulis menurut Nurudin (2010: 27-33), adalah
sebagai berikut.
-
Nilai Kecerdasan
-
Nilai Kependidikan
-
Nilai Kejiwaan
-
Nilai Kemasyarakatan
-
Nilai Keuangan
-
Nilai Kefilsafatan
-
Nilai Popularitas
3. Langkah-langkah Menulis
Menulis
merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis harus
mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat
hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas.
Langkah-langkah menulis yang baik:
a.
Tahap Pra-penulisan
·
Pemilihan dan penetapan topik;
·
Menentukan tujuan penulisan dan bentuk
karangan;
·
Bahan penulisan;
·
Menyusun kerangka karangan.
b.
Tahap Penulisan
·
Isi karangan;
·
Kosakata atau pilihan kata;
·
Kalimat efektif;
·
Paragraf.
c.
Tahap Revisi
Proses menulis
yang baik:
a. Luruskan niat (why);
b. Subyek familiar (what);
c. Referensi dan
visual (how);
d. Konsisten (when).
4. Penggolongan tulisan
Menurut The Liang Gie (2002), penggolongan tulisan
dapat didasarkan pada bentuk, ragam, jenis, rumpun dan macam (Nurudin,
2010:50).
a. Berdasarkan
bentuk
Menurut Nurudin (2010:50) berdasarkan bentuk, tulisan terdiri dari:
-
cerita
(narasi);
-
lukisan
(deskripsi);
-
paparan (eksposisi);
-
argumentasi
(pendapat);
-
persuasi.
b.
Berdasarkan ragam
Penggolongan tulisan berdasarkan ragam di bagi menjadi dua, yaitu:
-
tulisan
faktawi, adalah tulisan yang diolah berdasarkan fakta yang ada;
-
tulisan
khayali, adalah tulisan yang lebih didasarkan pada daya imajinasi seseorang
penulis.
c.
Berdasarkan jenis
Penggolongan tulisan berdasarkan
jenis merupakan pecahan dari ragam tulisan.
Ø Ragam tulisan faktawi
-
Tulisan
ilmiah, adalah tulisan yang selama ini dilakukan dikalangan ilmuan atau sivitas
akademika (tulisan kependidikan dan penelitian);
-
Tulisan
informatif, adalah tulisan yang tujuan utamanya memberikan informasi sebuah
peristiwa atau kejadian (laporan).
Ø Ragam tulisan khayali
-
Prosa;
-
Puisi.
d.
Berdasarkan rumpun
-
tulisan
ilmiah
ü tulisan kependidikan
ü tulisan penelitian
-
tulisan informative
ü kisah, laporan
ü ringkasan
ü ulasan
ü artikel
-
prosa
ü novel
ü cerpen
ü fiksi ilmu
ü drama
-
puisi
ü lirik
ü epik
ü dramatik.
e.
Berdasarkan macam
-
tulisan
kependidikan -
Tulisan penelitian
ü tulisan kesarjanaan => artikel
jurnal ilmiah
ü didaktik => makalah seminar
ü referensial => naskah
penelitian
5. Bentuk-bentuk Tulisan
Mengemukakan
gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah
karangan.
a.
Paragraf
naratif
Paragraf
naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan suatu peristiwa
(kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan pelaku dari waktu
kewaktu. Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-fiksi.
Ø Jenis-jenis paragraf naratif
-
Narasi informatif, adalah narasi yang memiliki
sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu kepada pembaca.
-
Narasi ekspositorik (fakta), adalah narasi yang
memiliki sasaran penyampaian informasi dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, dan bersifat objektif.
-
Narasi artistik, adalah narasi yang menyampaikan
suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak
seolah-olah melihat.
-
Narasi Sugestif (fiksi), adalah narasi yang
memberikan suatu maksud tertentu, sehingga tampak seolah-olah melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu.
Ø Ciri-ciri paragraf naratif
No.
|
Menurut Atar Semi (2003:31)
|
No.
|
Menurut Keraf (2000:136), dikutip di http://id.wikipedia.org
|
1.
|
Berupa cerita tentang peristiwa
atau pengalaman penulis;
|
1.
|
Menonjolkan unsur perbuatan
atau tindakan;
|
2.
|
Kejadian yang disampaikan dapat
berupa fakta, dapat juga semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya;
|
2.
|
Dirangkai dalam urutan waktu
|
3.
|
Berdasarkan konflik, karena
tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik;
|
3.
|
Ada konflik
|
4.
|
Memiliki nilai seni estetika,
isi dan cara penyampaiannya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk
fiksi;
|
4.
|
Berusaha menjawab pertanyaan,
apa yang terjadi?
|
5.
|
Menekankan susunan secara
kronologis.
|
||
6.
|
Biasanya memiliki dialog
|
b.
Paragraf
deskriptif
Paragraf
deskripsi adalah tulisan yang
bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan
pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat,
mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek tersebut.
Paragraf deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Ø
deskripsi
ekspositoris,
paragraf deskriptif yang
menjelaskan sesuatu tanpa menekankan sugesti kepada pembaca;
Ø
deskripsi
aristik,
paragraf deskriptif yang
mengarahkan kepada pemberian pengalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan
langsung dengan objek yang disampaikannya dengan menggunakan gaya bahasa yang
memikat dan menggugah pikiran.
c.
Paragraf
argumentatif
Paragraf argumentasi merupakan jenis karangan ilmiah,
tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut
adalah benar dan terbukti. Perbedaan paragraf argumentasi dan
eksposisi (dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi).
Bagian Karangan
|
Argumentasi
|
Eksposisi
|
Pembuka atau pendahuluan
|
Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.
|
Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang akan dipaparkan dan
tujuan paparan tersebut.
|
Tujuan
|
Meyakinkan pembaca.
|
Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca agar pembaca memperoleh
gambaran yang jelas.
|
Penggunaan data, contoh,
gambar, dsb (Alasan)
|
Untuk membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu
benar.
|
Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi karangan.
|
Penutup
|
Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.
|
Menegaskan lagi apa yang telah diuraikan sebelumnya.
|
d.
Paragraf
persuasif
Paragraf persuasif adalah bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan kinginan
penulisnya berdasarkan pembuktian dengan data dan fakta.
Perbedaan
paragraph persuasif dan argumentatif :
persuasif
|
argumentatif
|
Pengarang mengharapkan pembaca mengikuti perbuatan sesuai instruksi yang dianjurkan
penulis.
|
Pengarang hanya mengharapkan pembaca mengakui pembenaran yang ada dalam
paragraf
|
(dikutip
dari Chy Rohmanah : 2013)
e.
Paragraf
eksposisi
Paragraf
eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha
untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan
pengetahuan seseorang berdasarkan fakta dan bersifat
informatif.
6.
Kohesi
dan koherensi paragraf
Kohesi merupakan kepaduan antara
kalimat-kalimat yang ada di dalam sebuah paragraf yang memperhatikan aspek-aspek
kebahasaan. Kohesi terbagi menjadi dua yaitu:
-
secara gramatikal, adalah kepaduan bentuk
bagian-bagian wacana yang diwujudkan
ke dalam sistem gramatikal.
-
secara leksikal, adalah hubungan antar-unsur
dalam wacana secara
semantik.
Sedangkan koherensi merupakan kesatuan antara
kalimat-kalimat dalam membentuk sebuah wacana yang utuh sehingga memudahkan
penyampaian pesan wacana kepada para pembaca.
Ø Pengembangan paragraf
Paragraf atau alenia adalah suatu bagian dari bab pada sebuah
karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan
baris baru. Pengembangan paragraph dapat diuraikan ssebagai berikut.
a) Pengembangan
alamiah
Pengembangan
secara alamiah ini penulis dapat menggunakan pola yang sudah ada pada obyek
atau kajian yang dibicarakan.
b) Pengembangan
klimaks dan anti-klimaks
Pembuatan
klimaks dilakukan dengan penampilan gagasan utama yang rinci dari persoalan yang
paling rendah kedudukannya.
c) Pengembangan
perbandingan dan pertentangan
Paragraf
yang cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang,
subjek atau gagasan.
d) Pengembangan
analogi
Digunakan
untuk membandingkan sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal
umum.
e) Pengembangan
contoh-contoh
Pengembangan
paragraf dengan menggunakan contoh konkret.
f) Pengembangan
akibat sebab -sebab akibat
Sebab
dapat bertindak sebagai kalimat utama, sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas,
dapat pula sebaliknya.
g) Pengembangan
definisi luas
Pengarang
bermaksud memberikan keterangan terhadap sebuah istilah.
h) Pengembangan
klasifikasi
Memberikan
pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan.
i)
Pengembangan umum khusus-khusus umum
Paragraf
umum khusus bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus
umum.
Pengembangan paragraf untuk
membentuk sebuah wacana utuh yang baik maka sangat diperlukan untuk
memperhatikan adanya kohesi dan koherensi antar kalimat yang ada di dalam
paragraf dan juga paragraf-paragraf di dalam sebuah bacaan secara keseluruhan.
7. Menulis Resensi
Resensi merupakan salah satu bentuk karya tulis
ilmiah yang bersifat subjektif. Resensi adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menilai baik tidaknya sebuah buku. Dalam hal ini, yang dinilai adalah
keunggulan dan kelemahan buku (baik fiksi maupun nonfiksi) sehingga orang
merasa terpersuatif setelah membacanya.
a.
Struktur Tulisan Resensi
Sebuah tulisan resensi buku biasanya terdiri dari
tiga bagian.
Pertama, bagian pendahuluan.
Berisi identitas buku. Meliputi judul, penulis,
penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan bila perlu harga buku
tersebut.
Kedua, bagian isi.
Berisi ulasan tentang tema atau judul buku, gaya
penulisan, perbandingan buku, paparan
singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan
isi buku, dan informasi tentang latar belakang, serta tujuan penulisan buku tersebut.
Ketiga, bagian penutup.
Pada bagian ini peresensi menilai bobot
(kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau
kekurangan buku tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan
penerbitnya (misalnya menyangkut cover, judul, editing), serta memberi
pertimbangan kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan
dimiliki/ dibeli.
b.
Ikhwal
teknik ejaan
Ejaan yang berlaku
dalam bahasa Indonesia sekarang menganut sistem ejaan fonemis, yaitu satu bunyi
dilambangkan dengan satu tanda (huruf).
Ø Pelafalan
Hal yang perlu mendapat perhatian ialah mengenai
pemakaian dan pelafalan huruf pada penulisan dan pelafalan nama diri. Di dalam
kaidah ejaan dikatakan bahwa penulisan dan pelafalan nama diri, yaitu nama
orang, badan hukum, lembaga, jalan, kota, sungai, gunung, dan sebagainya
disesuaikan dengan kaidah ejaan yang berlaku, kecuali kalau ada pertimbangan
lain.
Ø Pemisahan
huruf
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26
huruf didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai dengan huruf /z/.
Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/, /x/, dan /z/, merupakan
huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam
bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan
jangan diganti dengan huruf lain.
Contoh: fakta tidak boleh diganti pakta.
Ø Pemisahan
suku kata
Persukuan atau pemisahan suku kata biasanya kita dapati
pada penggantian baris, yaitu terdapat pada bagian akhir setiap baris tulisan.
Pengguna bahasa tidak boleh melakukan pemotongan kata berdasarkan kepentingan
lain, misalnya mencari kelurusan baris pada pinggir baris setiap halaman atau
hanya untuk memudahkan pengetikan. Penulisan harus mengikuti kaidah-kaidah
pemisahan suku kata yang diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan.
c.
Catatan
kaki, catatan perut, kutipan, dan daftar pustaka
Ø Catatan
kaki (footnote)
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar
kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
Contoh:
ᶦ Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive
Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
Ø Catatan
perut
Catatan perut adalah catatan yang dituliskan
langsung setelah kutipan.
Cara
menuliskannya :
- dimasukkan
dalam tanda kurung;
- dimulai
dengan nama akhir pengarang (dibalik), tahun penerbit, dan halaman;
- nama
pengarang dan tahun penerbitan dipisah dengan tanda koma;
- tahun
penerbit dan halaman dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Pelanggaran HAM anak yang terjadi mulai dari pembuangan
bayi, penelantaran anak, sampai gizi buruk (Sirait, 2010: 31).
Ø Kutipan
Kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Bisa berupa kutipan pada catatan kaki, kutipan atas ucapan lisan, kutipan dalam kutipan, kutipan langsung pada materi.
Ø Daftar
pustaka
Ada
beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu
Anda harus memiliki data dari buku yang anda gunakan sebagai referensi meliputi
nama pengarang, tahun buku itu dikarang, judul karangan, kota terbit dan
penerbit karangan tersebut.
Contoh:
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.
8.
Komunikasi
menulis (berbagai jenis surat)
Surat adalah salah satu alat atau media tertulis untuk
menyampaikan dan adanya hubungan antara pihak satu dengan pihak lainnya.
Penggolongan berbagai jenis surat adalah sebagai berikut.
a. Menurut isi dan asalnya
-
Surat
resmi atau dinas pemerintah;
-
Surat
niaga;
-
Surat
pribadi.
b. Menurut maksud dan tujuannya
-
Surat
pemberitahuan; - Surat perjanjian;
-
Surat
keputusan; - Surat pesanan;
-
Surat
perintah; - Surat laporan;
-
Surat
permohonan; - Surat pengantar;
-
Surat
peringatan; - Surat lamaran pekerjaan.
-
Surat
panggilan;
-
Surat
penawaran;
c. Menurut sasarannya, surat terbagi atas:
1)
Surat
biasa
2)
Surat
edaran
3)
Surat
pengumuman
d. Menurut jaminan dan keamanan isinya
-
Surat
sangat rahasia
-
Surat
rahasia
-
Surat
konfidesil (terbatas)
-
Surat
biasa
Sistematika penulisan surat resmi ada beberapa
bagian, bagian surat tersebut terdiri atas:
a)
kepala surat
b)
tanggal
c)
nomor, lampiran, dan hal atau perihal
d)
alamat surat
e)
salam pembuka
f)
isi surat
g)
salam punutup
h)
pengirim surat
i)
tembusan
j)
inisial.
9.
Menulis
proposal
Proposal adalah rencana
kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan.
Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan baik. Pihak yang
berkepentingan tersebut, antara lain pemberi izin dan penyambung dana,seperti
kepala sekolah, orang tua, sponsor, polisi, lurah, atau kepala desa.
Sistematika Penulisan Proposal
ü Pendahuluan
Berisi
tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan
tersebut.
ü Dasar
pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan
dalam pelaksanaan.
ü Tujuan
kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
kegiatan tersebut (umum dan khusus).
ü Tema
kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan
tersebut.
ü Jenis
kegiatan
Menjelaskan rangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakan jika kegiatan lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari
kegiatan tersebut, misalnya: berupa seminar, pelatihan, penyampaian materi,
tanya jawab, dan sebagainya.
ü Sasaran/
peserta kegiatan
Menjelaskan tentang siapa yang mengikuti kegiatan tersebut
(peserta).
ü Waktu
dan tempat pelaksanaan
Beriri tentang informasi tempat dan
waktu dilaksanakannya kegiatan tersebut.
ü Anggaran
dana
Tertulis jumlah total dan
pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia.
ü Susunan
panitia
Tertulis secara lengkap tentang
susunan panitia yang telah dibuat.
ü Jadwal
kegiatan
Dibuat sesuai dengan kalender kegiatan
yang telah terlampir sebelumnya.
ü Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin
dicapai atau mohon dukungan kepada semua pihak. Di tutup dengan lembar
pengesahan proposal. Terakhir di ikuti dengan lampiran.
10.
Ikhwal
karya ilmiah akademik
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun dengan
menggunakan bahasa ilmiah, dan berisi gagasan ilmiah serta dnagan menggunakan
metode-metode khusus guna membuktikan kebenaran dari hasil karya ilmiah
tersebut. Membuat karya ilmiah adalah suatu kegiatan yang penting, karena dapat
membuat penemuan-penemuan baru yang sebelumnya belum ditemukan atau pendapatnya
belum dikemukakan oleh orang lain.
Macam-macam
karya ilmiah adalah sebagai berikut.
a. Makalah
Makalah adalah karya tulis yang di memuat pikiran tentang
suatu masalah secara sistematis dengan disertai analisis yang logis dan
objektif.
b. Artikel
Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang di rancang untuk di muat
dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.
c.
Skripsi (S-1)
Skripsi biasanya di buat oleh mereka yang akan lulus dari
program sarjana (S-1). Menurut aspek kajian pustaka,skripsi hanya menuntut menjelaskan
keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dengan
topik yang sama.
d.
Thesis
(S-2)
Diperuntukkan bagi mereka yang akan mencapai gelar master.
e.
Disertasi ( S-3)
Disertasi berupaya untuk mengidentifikasikan posisi dan
peranan penelitian yang di lakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas.
Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan
karya ilmiah. Norma ini
berkaitan dengan pengutip dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data. Adapun beberapa kode etik tersebut adalah sebagai berikut.
·
Penulis harus
jujur menyebutkan pikiran yang diambil dari sumber lain;
·
Penulis karya
ilmiah harus menghindarkan diri tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat;
·
Dalam
menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib
meminta izin kepada pemilik bahan tersebut;
·
Nama sumber
data atau informan, tidak boleh dicantumkan
apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan (Nur Tanjung, Bahdin, 2005:7-9 ).