Rabu, 02 Juli 2014

Resume Mata Kuliah Menulis Bahasa


RESUME MATERI
MATA KULIAH MENULIS BAHASA
Oleh Minhatus Sa’aadah

1.      Hakikat menulis
Ø  Pengertian dan unsur-unsur menulis
Ø  Asas-asas menulis yang baik
2.      Fungsi dan tujuan menulis
Ø  Manfaat dan nilai menulis
3.      Langkah-langkah menulis
Ø  Proses Menulis
4.      Penggolongan tulisan
Ø  Berdasarkan bentuk
Ø  Berdasarkan ragam
Ø  Berdasarkan jenis
Ø  Berdasarkan rumpun
Ø  Berdasarkan macam
5.      Bentuk-bentuk tulisan
Ø  Paragraf naratif
Ø  Paragraf deskriptif
Ø  Paragraf argumentatif
Ø  Paragraf persuasif
Ø  Paragraf eksposisi
6.      Kohesi dan koherensi paragraf
Ø  Pengembangan paragraf
7.      Menulis Resensi
Ø  Ikhwal teknik ejaan
Ø  Catatan kaki, catatan perut, kutipan, dan daftar pustaka
8.      Komunikasi menulis (berbagai jenis surat)
9.      Menulis proposal
10.  Ikhwal karya ilmiah akademik


1.     Hakikat Menulis
Menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami. Definisi menulis ini mengungkapkan bahwa menulis yang baik adalah menulis yang bisa dipahami oleh orang lain (Nurudin, 2007:4).
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan dan untuk menyampaikan pesan (komunikasi) melalui bahasa tulis sebagai alat atau medianya, sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Komunikasi tulis mempunyai empat unsur yang saling berkaitan, yaitu:
-          penulis sebagai penyampai pesan;
-          pesan atau isi tulisan;
-          saluran atau media berupa tulisan;
-          pembaca sebagai penerima pesan.

a.      Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian, dapat kita tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca.
Menulis sebagai kegiatan berbahasa tulis meliputi empat unsur, yakni sebagai berikut.
1.      Gagasan
Gagasan adalah ide, opini, pengalaman atau pengetahuan yang diungkapkan oleh penulis. Ekspresi
Ekspresi adalah pengungkapan gagasan yang dilakukan sehingga dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.
2.      Tatanan
Tatanan adalah aturan atau tata tertib pengembangan dan penyusunan gagasan yang biasa dipedomani penulis.
3.      Sarana
Sarana adalah alat untuk menyampaikan gagasan, yaitu bahasa tulis yang terutama menyangkut kosakata, tata bahasa, cara menggunakan bahasa yang efisien dan efektif, dan ejaan.
b.      Asas-asas Menulis
kegiatan menulis memerlukan asas-asas menulis yang dijelaskan berikut ini.
-          Kejelasan (clarity)
Mengutip pendapat HW Fowler, asas kejelasan tampak pada tulisan yang menggunakan kata umum, bukan kata khusus. Tulisan juga bersifat konkret (bukan abstrak), tunggal (bukan panjang lebar), pendek, menggunakan bahasa sendiri (bukan bahasa asing).
-          Keringkasan (consiseness)
Asas keringkasan harus diperhatikan penulis agar tidak menghamburkan kata secara semena-mena, tidak mengulang, tak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.
-          Ketepatan (correctness)
Asas ketepatan dapat menyebabkan asumsi penulis mengalami titik kesamaan dengan pembaca.
-          Kesatupaduan (unity)
Kesatupaduan gagasan pokok dalam tiap paragraf harus diperhatikan menulis dalam menguraikan gagasan/pikiran.
-          Pertautan  (coherence)
Antar-bagian tulisan harus bertautan satu sama lain (antar-alenia atau kalimat).
-          Penegasan (emphasis).
Adanya penonjolan atau memiliki derajat perbedaan antar-bagian dalam tulisan.

2.     Fungsi dan Tujuan Menulis
Pada pinsipnya fungsi utama dari sebuah tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Tulisan dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tujuan penulisan yang dikemukakan oleh Hugo Harting ditulis oleh Tarigan (2008: 25-26) sebagai berikut.
-          Assignment purpose ( tujuan penugasan)
Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
-          Altruistic purpose (tujuan altruistik).
Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca.
-          Persuasive purpose ( tujuan persuasif).
Bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
-          Informational purpose ( tujuan informasional, tujuan penerapan)
Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada pembaca.
-          Self-ekspressive purpose (tujuan penyataan diri)
Bertujuan memperkenalkan diri sang pengarang kepada para pembaca.
-          Creative purpose (tujuan kreatif)
Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.
-          Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Penulis ini ingin memecahkan masalah yang dihadapi.

a.      Manfaat dan Nilai Menulis
Manfaat menulis menurut Horiston dalam Darmadi (1996: 3-4) adalah sebagai berikut.
-          Menulis dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di alam bawah sadar pemikiran kita.
-          Menulis dapat memunculkan ide baru.
-          Menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan bebagai konsep atau ide yang kita miliki.
-          Menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang.
-          Menulis dapat membantu diri kita untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus.
-          Menulis dalam sebuah bidang ilmu akan memungkinkan kita untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi.

b.      Nilai dalam Menulis
Tujuh jenis nilai dalam menulis menurut Nurudin (2010: 27-33), adalah sebagai berikut.
-          Nilai Kecerdasan
-          Nilai Kependidikan
-          Nilai Kejiwaan
-          Nilai Kemasyarakatan
-          Nilai Keuangan
-          Nilai Kefilsafatan
-          Nilai Popularitas

3.     Langkah-langkah Menulis
Menulis merupakan suatu proses kreatif. Sebagai suatu proses kreatif, menulis harus mengalami suatu proses yang secara sadar dilalui dan secara sadar pula dilihat hubungan satu dengan yang lain, sehingga berakhir pada suatu tujuan yang jelas.
Langkah-langkah menulis yang baik:
a.       Tahap Pra-penulisan
·         Pemilihan dan penetapan topik;
·         Menentukan tujuan penulisan dan bentuk karangan;
·         Bahan penulisan;
·         Menyusun kerangka karangan.
b.      Tahap Penulisan
·         Isi karangan;
·         Kosakata atau pilihan kata;
·         Kalimat efektif;
·         Paragraf.
c.       Tahap Revisi

Proses menulis yang baik:
a.       Luruskan niat (why);
b.      Subyek familiar (what);
c.       Referensi dan visual (how);
d.      Konsisten (when).

4.     Penggolongan tulisan
Menurut The Liang Gie (2002), penggolongan tulisan dapat didasarkan pada bentuk, ragam, jenis, rumpun dan macam (Nurudin, 2010:50).
a.      Berdasarkan bentuk
Menurut Nurudin (2010:50) berdasarkan bentuk, tulisan terdiri dari:
-       cerita (narasi);
-       lukisan (deskripsi);
-       paparan (eksposisi);
-       argumentasi (pendapat);
-       persuasi.

b.      Berdasarkan ragam
Penggolongan tulisan berdasarkan ragam di bagi menjadi dua, yaitu:
-       tulisan faktawi, adalah tulisan yang diolah berdasarkan fakta yang ada;
-       tulisan khayali, adalah tulisan yang lebih didasarkan pada daya imajinasi seseorang penulis.

c.       Berdasarkan jenis
Penggolongan tulisan berdasarkan jenis merupakan pecahan dari ragam tulisan.
Ø Ragam tulisan faktawi
-       Tulisan ilmiah, adalah tulisan yang selama ini dilakukan dikalangan ilmuan atau sivitas akademika (tulisan kependidikan dan penelitian);
-       Tulisan informatif, adalah tulisan yang tujuan utamanya memberikan informasi sebuah peristiwa atau kejadian (laporan).
Ø Ragam tulisan khayali
-       Prosa;
-       Puisi.

d.      Berdasarkan rumpun
-          tulisan ilmiah
ü  tulisan kependidikan
ü  tulisan penelitian
-          tulisan informative
ü  kisah, laporan
ü  ringkasan
ü  ulasan
ü  artikel
-          prosa
ü  novel
ü  cerpen
ü  fiksi ilmu
ü  drama
-          puisi
ü  lirik
ü  epik
ü  dramatik.
e.       Berdasarkan macam
-          tulisan kependidikan                     -   Tulisan penelitian
ü  tulisan kesarjanaan                      => artikel jurnal ilmiah
ü  didaktik                                       => makalah seminar
ü  referensial                                    => naskah penelitian

5.     Bentuk-bentuk Tulisan
Mengemukakan gagasan secara tertulis, perlu menggunakan bentuk tertentu dalam sebuah karangan.
a.      Paragraf naratif
Paragraf naratif adalah paragraf berbentuk cerita yang mengisahkan suatu peristiwa (kejadian) dengan disusun secara sistematis dan menonjolkan pelaku dari waktu kewaktu. Paragraf naratif bisa bersifat fiksi maupun non-fiksi.
Ø  Jenis-jenis paragraf naratif
-          Narasi informatif, adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu kepada pembaca.
-          Narasi ekspositorik (fakta), adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, dan bersifat objektif.
-          Narasi artistik, adalah narasi yang menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
-          Narasi Sugestif (fiksi), adalah narasi yang memberikan suatu maksud tertentu, sehingga tampak seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.

Ø  Ciri-ciri paragraf naratif

No.
Menurut Atar Semi (2003:31)
No.
Menurut Keraf (2000:136), dikutip di  http://id.wikipedia.org
1.
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis;
1.
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan;
2.
Kejadian yang disampaikan dapat berupa fakta, dapat juga semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya;
2.
Dirangkai dalam urutan waktu
3.
Berdasarkan konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik;
3.
Ada konflik
4.
Memiliki nilai seni estetika, isi dan cara penyampaiannya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi;
4.
Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
5.
Menekankan susunan secara kronologis.


6.
Biasanya memiliki dialog



b.      Paragraf deskriptif
Paragraf deskripsi adalah tulisan yang bertujuan memberikan perincian detail tentang objek sehingga dapat memberikan pengaruh pada imajinasi pembaca dan pendengar, bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami langsung objek tersebut.
Paragraf deskriptif dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Ø  deskripsi ekspositoris, paragraf deskriptif yang menjelaskan sesuatu tanpa menekankan sugesti kepada pembaca;
Ø  deskripsi aristik, paragraf deskriptif yang mengarahkan kepada pemberian pengalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikannya dengan menggunakan gaya bahasa yang memikat dan menggugah pikiran.

c.       Paragraf argumentatif
Paragraf argumentasi merupakan jenis karangan ilmiah, tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Perbedaan paragraf argumentasi dan eksposisi (dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Argumentasi).




Bagian Karangan
Argumentasi
Eksposisi
Pembuka atau pendahuluan
Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang akan dikemukakan.
Memperkenalkan kepada pembaca tentang topik yang akan dipaparkan dan tujuan paparan tersebut.
Tujuan
Meyakinkan pembaca.
Memberi informasi atau menjelaskan kepada pembaca agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas.
Penggunaan data, contoh, gambar, dsb (Alasan)
Untuk membuktikan bahwa apa yang dikemukakan penulis dalam tulisan itu benar.
Untuk lebih menjelaskan atau memperjelas isi karangan.
Penutup
Menyimpulkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.
Menegaskan lagi apa yang  telah diuraikan sebelumnya.

d.      Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan kinginan penulisnya berdasarkan pembuktian dengan data dan fakta.
Perbedaan paragraph persuasif dan argumentatif :
persuasif
argumentatif
Pengarang mengharapkan pembaca mengikuti perbuatan sesuai instruksi yang dianjurkan penulis.
Pengarang hanya mengharapkan pembaca mengakui pembenaran yang ada dalam paragraf
(dikutip dari Chy Rohmanah : 2013)



e.       Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan satu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan pengetahuan seseorang berdasarkan fakta dan bersifat informatif.

6.     Kohesi dan koherensi paragraf
Kohesi merupakan kepaduan antara kalimat-kalimat yang ada di dalam sebuah paragraf yang memperhatikan aspek-aspek kebahasaan. Kohesi terbagi menjadi dua yaitu:
-          secara gramatikal, adalah kepaduan bentuk bagian-bagian wacana yang      diwujudkan ke dalam sistem gramatikal.
-          secara leksikal, adalah hubungan antar-unsur dalam wacana secara                        semantik.
Sedangkan koherensi merupakan kesatuan antara kalimat-kalimat dalam membentuk sebuah wacana yang utuh sehingga memudahkan penyampaian pesan wacana kepada para pembaca.

Ø  Pengembangan paragraf
Paragraf atau alenia adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Pengembangan paragraph dapat diuraikan ssebagai berikut.
a)      Pengembangan alamiah
Pengembangan secara alamiah ini penulis dapat menggunakan pola yang sudah ada pada obyek atau kajian yang dibicarakan.
b)      Pengembangan klimaks dan anti-klimaks
Pembuatan klimaks dilakukan dengan penampilan gagasan utama yang rinci dari persoalan yang paling rendah kedudukannya.
c)      Pengembangan perbandingan dan pertentangan
Paragraf yang cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, subjek atau gagasan.
d)     Pengembangan analogi
Digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah terkenal umum dengan yang tidak dikenal umum.
e)      Pengembangan contoh-contoh
Pengembangan paragraf dengan menggunakan contoh konkret.
f)       Pengembangan akibat sebab -sebab akibat
Sebab dapat bertindak sebagai kalimat utama, sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas, dapat pula sebaliknya.
g)      Pengembangan definisi luas
Pengarang bermaksud memberikan keterangan terhadap sebuah istilah.
h)      Pengembangan klasifikasi
Memberikan pengelompokan hal-hal yang mempunyai persamaan.
i)        Pengembangan umum khusus-khusus umum
Paragraf umum khusus bersifat deduktif, sedangkan paragraf induktif bersifat khusus umum.
Pengembangan paragraf untuk membentuk sebuah wacana utuh yang baik maka sangat diperlukan untuk memperhatikan adanya kohesi dan koherensi antar kalimat yang ada di dalam paragraf dan juga paragraf-paragraf di dalam sebuah bacaan secara keseluruhan.
7.     Menulis Resensi
Resensi merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang bersifat subjektif. Resensi adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menilai baik tidaknya sebuah buku. Dalam hal ini, yang dinilai adalah keunggulan dan kelemahan buku (baik fiksi maupun nonfiksi) sehingga orang merasa terpersuatif setelah membacanya.
a.      Struktur Tulisan Resensi
Sebuah tulisan resensi buku biasanya terdiri dari tiga bagian.
Pertama, bagian pendahuluan.
Berisi identitas buku. Meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan bila perlu harga buku tersebut.
Kedua, bagian isi.
Berisi ulasan tentang tema atau judul buku, gaya penulisan, perbandingan buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang, serta tujuan penulisan buku tersebut.
Ketiga, bagian penutup.
Pada bagian ini peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya menyangkut cover, judul, editing), serta memberi pertimbangan kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki/ dibeli.

b.      Ikhwal teknik ejaan
Ejaan yang berlaku dalam bahasa Indonesia sekarang menganut sistem ejaan fonemis, yaitu satu bunyi dilambangkan dengan satu tanda (huruf).
Ø  Pelafalan
Hal yang perlu mendapat perhatian ialah mengenai pemakaian dan pelafalan huruf pada penulisan dan pelafalan nama diri. Di dalam kaidah ejaan dikatakan bahwa penulisan dan pelafalan nama diri, yaitu nama orang, badan hukum, lembaga, jalan, kota, sungai, gunung, dan sebagainya disesuaikan dengan kaidah ejaan yang berlaku, kecuali kalau ada pertimbangan lain.
Ø  Pemisahan huruf
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan menggunakan 26 huruf didalam abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai dengan huruf /z/. Beberapa huruf di antaranya, yaitu huruf /f/, /v/, /x/, dan /z/, merupakan huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian huruf itu tetap dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain.
Contoh: fakta tidak boleh diganti pakta.
Ø  Pemisahan suku kata
Persukuan atau pemisahan suku kata biasanya kita dapati pada penggantian baris, yaitu terdapat pada bagian akhir setiap baris tulisan. Pengguna bahasa tidak boleh melakukan pemotongan kata berdasarkan kepentingan lain, misalnya mencari kelurusan baris pada pinggir baris setiap halaman atau hanya untuk memudahkan pengetikan. Penulisan harus mengikuti kaidah-kaidah pemisahan suku kata yang diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan.

c.       Catatan kaki, catatan perut, kutipan, dan daftar pustaka
Ø  Catatan kaki (footnote)
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
Contoh:
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.

Ø  Catatan perut
Catatan perut adalah catatan yang dituliskan langsung setelah kutipan.
Cara menuliskannya :
-       dimasukkan dalam tanda kurung;
-       dimulai dengan nama akhir pengarang (dibalik), tahun penerbit, dan halaman;
-       nama pengarang dan tahun penerbitan dipisah dengan tanda koma;
-       tahun penerbit dan halaman dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Pelanggaran HAM anak yang terjadi mulai dari pembuangan bayi, penelantaran anak, sampai gizi buruk (Sirait, 2010: 31).

Ø  Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Bisa berupa kutipan pada catatan kaki, kutipan atas ucapan lisan, kutipan dalam kutipan, kutipan langsung pada materi.

Ø  Daftar pustaka
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu Anda harus memiliki data dari buku yang anda gunakan sebagai referensi meliputi nama pengarang, tahun buku itu dikarang, judul karangan, kota terbit dan penerbit karangan tersebut.
Contoh:
Semi, M. Atar. 2003. Menulis Efektif. Padang:Angkasa Raya.

8.      Komunikasi menulis (berbagai jenis surat)
Surat adalah salah satu alat atau media tertulis untuk menyampaikan dan adanya hubungan antara pihak satu dengan pihak lainnya. Penggolongan berbagai jenis surat adalah sebagai berikut.
a.       Menurut isi dan asalnya
-          Surat resmi atau dinas pemerintah;
-          Surat niaga;
-          Surat pribadi.
b.      Menurut maksud dan tujuannya
-          Surat pemberitahuan;                      -   Surat perjanjian;
-          Surat keputusan;                             -   Surat pesanan;
-          Surat perintah;                                -   Surat laporan;
-          Surat permohonan;                         -   Surat pengantar;
-          Surat peringatan;                            -   Surat lamaran pekerjaan.
-          Surat panggilan;
-          Surat penawaran;
c.       Menurut sasarannya, surat terbagi atas:
1)      Surat biasa
2)      Surat edaran
3)      Surat pengumuman
d.      Menurut jaminan dan keamanan isinya
-          Surat sangat rahasia
-          Surat rahasia
-          Surat konfidesil (terbatas)
-          Surat biasa
Sistematika penulisan surat resmi ada beberapa bagian, bagian surat tersebut terdiri atas:
a)    kepala surat
b)    tanggal
c)    nomor, lampiran, dan hal atau perihal
d)    alamat surat
e)    salam pembuka
f)     isi surat
g)    salam punutup
h)   pengirim surat
i)     tembusan
j)     inisial.

9.     Menulis proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat  memahami dengan baik. Pihak yang berkepentingan tersebut, antara lain pemberi izin dan penyambung dana,seperti kepala sekolah, orang tua, sponsor, polisi, lurah, atau kepala desa.

Sistematika Penulisan Proposal
ü  Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatar belakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
ü  Dasar pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan.
ü  Tujuan kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut (umum dan khusus).
ü  Tema kegiatan
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
ü  Jenis kegiatan
Menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatan lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut, misalnya: berupa seminar, pelatihan, penyampaian materi, tanya jawab, dan sebagainya.
ü  Sasaran/ peserta kegiatan
Menjelaskan tentang  siapa yang mengikuti kegiatan tersebut (peserta).
ü  Waktu dan tempat pelaksanaan
Beriri tentang informasi tempat dan waktu dilaksanakannya kegiatan tersebut.
ü  Anggaran dana
Tertulis jumlah total dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia.
ü  Susunan panitia
Tertulis secara lengkap tentang susunan panitia yang telah dibuat.
ü  Jadwal kegiatan
Dibuat sesuai dengan kalender kegiatan yang telah terlampir sebelumnya.
ü  Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai atau mohon dukungan kepada semua pihak. Di tutup dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir di ikuti dengan lampiran.

10.            Ikhwal karya ilmiah akademik
Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun dengan menggunakan bahasa ilmiah, dan berisi gagasan ilmiah serta dnagan menggunakan metode-metode khusus guna membuktikan kebenaran dari hasil karya ilmiah tersebut. Membuat karya ilmiah adalah suatu kegiatan yang penting, karena dapat membuat penemuan-penemuan baru yang sebelumnya belum ditemukan atau pendapatnya belum dikemukakan oleh orang lain.
Macam-macam karya ilmiah adalah sebagai berikut.
a.      Makalah
Makalah adalah karya tulis yang di memuat pikiran tentang suatu masalah secara sistematis dengan disertai analisis yang logis dan objektif.
b.      Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang di rancang untuk di muat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.
c.       Skripsi (S-1)
Skripsi biasanya di buat oleh mereka yang akan lulus dari program sarjana (S-1). Menurut aspek kajian pustaka,skripsi hanya menuntut menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian lain dengan topik yang sama.
d.      Thesis (S-2)
Diperuntukkan bagi mereka yang akan mencapai gelar master.
e.       Disertasi ( S-3)
Disertasi berupaya untuk mengidentifikasikan posisi dan peranan penelitian yang di lakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas.

Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Kode etik adalah seperangkat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutip dan perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan, dan penyebutan sumber data. Adapun beberapa kode etik tersebut adalah sebagai berikut.
·      Penulis harus jujur menyebutkan pikiran yang diambil dari sumber lain;
·      Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat;
·      Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik bahan tersebut;
·      Nama sumber data atau informan, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan (Nur Tanjung, Bahdin, 2005:7-9 ).